Aliran Sungai Musi Ulu dapat dimanfaatkan untuk naik perahu karet sambil berarung jeram. Rute sepanjang 29 kilometer dari desa Tanjungraya ke Tebingtinggi, ibukota kabupaten Empat Lawang, memiliki beberapa titik aliran deras yang dapat meningkatkan adrenalin.
Selain deras dan ombak, pusaran juga membuat perahu terapung di sela-sela bebatuan besar, yang tentunya membuat perahu penumpang harus hati-hati. Kalau tidak, perahu bisa terbalik dan menabrak batu. Tanpa mengenakan helm, tentu saja itu akan menjadi aktivitas yang berbahaya. Rute ini memiliki tiga tingkat kesulitan, dengan aliran yang berat dan cukup berbahaya. Di beberapa titik, sudut yang tajam karena batu-batu besar membuat perahu karet terombang-ambing dan jika tidak mampu mengendalikan, bisa terbalik. Sepanjang rute, setidaknya ada 13 jeram yang cukup berat, mengarah ke batu dan membuat bisa perahu meloncat.
Pemandangan di sepanjang sungai juga memberi nuansa tersendiri. Selain perbukitan, tebing yang curam juga bisa digunakan untuk memanjat objek. Juga, beberapa muara sungai dengan batu-batu hitam dan ukuran yang cukup besar memberikan pemandangan yang indah. Aliran yang tenang di beberapa titik membuat peserta arung jeram harus menghemat energi untuk mendayung perahu. Jarak 29 kilometer dapat ditempuh hanya dua jam menggunakan mobil, dengan perahu karet membutuhkan waktu enam jam.